Headlines News :
Home » , , , » Penampakan Rokok di TV Pengaruhi Kebiasaan Merokok Orang Dewasa

Penampakan Rokok di TV Pengaruhi Kebiasaan Merokok Orang Dewasa

Written By Media Utama Net on Monday, April 21, 2014 | 3:20 PM

Penampakan, Rokok, TV, Pengaruhi, Kebiasaan, Merokok, Orang, Dewasa
Jakarta, Di Indonesia, penayangan bentuk rokok dalam film, iklan, maupun sinetron yang ada di televisi sudah dilarang oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Di Amerika Serikat sayangnya belum melakukan peraturan seperti itu. Padahal ada hubungan yang kuat antara penayangan bentuk rokok di TV dengan kebiasaan merokok.

Hubungan antara penayangan bentuk rokok di TV dengan kebiasaan merokok orang dewasa itu diteliti oleh Patrick E. Jamieson dari Annenberg Public Policy Center, University of Pennsylvania, Philadelphia. Ia dan kawan-kawannya meneliti hubungan antara rokok yang terlihat di TV dengan rata-rata jumlah rokok yang dihisap orang dewasa Amerika sertiap tahunnya.

Hasilnya, per tiap 1 penampakan rokok di TV, setiap perokok dewasa mengonsumsi dua bungkus rokok lebih banyak tiap tahunnya. Berdasarkan hal ini, Patrick beranggapan bahwa penampakan rokok di TV lah yang mempengaruhi jumlah rokok yang dikonsumsi masyarakat, bukan sebaliknya.

"Meski jumlah penampakan rokok terus menurun, akan tetapi penampakan rokok di TV masih menjadi pengaruh terbesar kebiasaan merokok di masyarakat," ucap Patrick seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2014).

Penelitian dilakukan selama 55 tahun dari tahun 1955 hingga 2010. Pada masa jayanya, terdapat rata-rata 3 tampilan rokok per jam di waktu tayang utama. Hal itu terjadi pada tahun 1955 sampai 1964. Sementara itu, penampakan rokok di TV pun semakin lama semakin berkurang. Hingga akhirnya menjadi 1 tampilan per tiga jam pada tahun 2001 sampai dengan 2010.

Seorang perokok yang sudah berhenti mempunyai risiko merokok kembali jika melihat orang lain merokok, baik secara langsung maupun lewat televisi. Pakar kesehatan pernapasan dari The Queen ELizabeth Hospital, Adelaide, Australia, Kristin Carson, mengatakan bahwa melihat satu batang rokok saja dapat membuat seorang perokok yang sudah berhenti untuk kembali merokok.

"TV dapat menjadi pemicu yang sangat ampuh. Melihat rokok di TV dapat membuat seseorang yang sudah berhenti akhirnya merokok kembali. Jika ia terus-menerus disuguhkan acara TV dengan penampakan rokok, tentunya semakin sulit pula perokok untuk berhenti," papar Carson.

Untuk berhenti merokok menurutnya, dapat dilakukan dengan cara mudah. Selain menghindari melihat iklan atau tayangan rokok, bergaullah dengan teman-teman yang tidak merokok.

"Kami menyarankan agar mereka yang ingin berhenti merokok untuk berhenti bergaul dengan teman yang perokok. Selain itu, habiskan lebih banyak waktu di tempat yang jelas-jelas sudah terdapat larangan untuk merokok," pungkas Carson.

M Reza Sulaiman - detikHealth 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. MEDIA UTAMA NET - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template